Sabtu, 05 Januari 2013

REVIEW JURNAL 4.1 Ekonomi Koperasi


STUDI PERAN SERTA WANITA DALAM PENGEMBANGANUSAHA KECIL MENENGAH DAN KOPERASI

sumber:
Abstract
The aim of this study is for: 1). Analyzing ability and participation of woman indeveloping Small & Medium Enterprise (SME) & Co-operative 2). Identifyingencourage and resistor factor of woman participation in development of SME& Co-operative 3). Obtaining another alternative of improving ability andparticipation of woman in development of SME & Co-operative. This study isheld in 5 ( five ) provinces, they are in West Sumatra, West Java, East Java,West Kalimantan and South Sulawesi, using gender perspective surveymethod,  data-processing by tabulation and data analysis has done byreflective descriptive.

From the study has shown that as perpetrator of SME, woman personate asperpetrator of the business or as owner, as manager or even labour. In activityof co-operative, woman can personate as a member, official member,supervisor, manager, builder or even partner of the business. The role ofwoman in so many sector; however as according to excesses that she had,therefore most women are success in finance-related, crafting industry, andprocessing industry. In consequence, most  co-operative that managed bywoman is saving and loan in essence business activity, whether as a smallentrepreneur, woman has developing in store business, food and beverageindustry, convection / garment, salon / wedding service, also on craftingindustry.

From this research can be concluded that woman succeed in SME & Co-operative development is shown from performance of some Woman Co-Operative in East Java and South Sulawesi, whether shown by its organizationaspect that is amount and growths of its member, working performance thatis value and growth of own capital, external capital, turnover, and reachedprofit. The business volume (VU) or turnover of sampling cooperative whichhas reached Rp 2,6 billion until more than Rp 35 billion per year has givenmultiplier effect and also has a big role in developing small and micro businessin the region, because most the co-operatives’ turnover is in working capitalloan at small and micro business. Performance of sampling SME has quitegood, whether from its value and development of self-supporting capital,turnover, and reached margin which average more than 25 %.Thereby, can be told that women are quite succeed as perpetrator or indeveloping SME & Co-operative, the succeed are caused becausehave competition, skills, marketing, exploiting sources cooperative, and selfimage aspect that is sincerity, responsibility, discipline, and also the natureof: resilient, dare to, creative, proactive, self confidence, and also motivate tocreate job opportunity, reducing poverty, and hard focus their mind and timein every activity their handling on. On the contrary, unsuccessful woman orresistor of woman as perpetrator or in developing SME & Co-operative, arecaused for example because of woman weakness such as less in takingdecision, emotional, nature of consumptive, family support inexistence, doublerole, and low education. To improve the ability and participation of woman indevelopment of SME & Co-operative , hence can be done by improvingknowledge and skills with training and education, work practice, study compare,and etc.

I.      PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Ketika Indonesia dilanda kritis, pemerintah baru tersadar bahwa usaha besaryang dibangga-banggakan justru sebagian besar bangkrut/gulung tikar danmemberikan beban berat bagi negara dan bangsa, sebaliknya usaha kecildan koperasi yang selama ini dipandang sebelah mata mampu bertahan,bahkan berkembang. Ternyata, meskipun selama ini praktek layanan publikdirasakan usaha kecil tidak  fair, namun mereka mampu menunjukankekenyalannya, usaha  kecil tetap mendayung sampannya di antara karang-karang  lautan yang berombak besar dan berubah-ubah karena tiupan anginkencang. Namun demikian, walau usaha kecil mempunyai daya juang luarbiasa, untuk bertahan hidup dan berkembang perlu diberikan lingkunganberusaha dan dukungan-dukungan lain untuk meningkatkan daya saing dandaya tumbuhnya. Untuk itu isu pembinaan dan pengembangan usaha kecil(termasuk mikro), menengah semakin digalakkan. Identifikasi kebutuhan danmasalah usaha kecil dan koperasi  perlu terus dilakukan dalam upayameningkatkan daya tumbuh dan daya saingnya.

Hampir setiap hari, semua media melaporkan kondisi krisis ekonomi yangtak kunjung membaik. Tingkat kesehatan perbankan, dan upaya pemulihansektor riil seolah tak ada hasilmya, PHK dan pengangguran bertambah. Karenakrisis suami sebagai kepala rumah tangga menjadi pegangguran tak kentara.Kebutuhan rumah tangga, pendidikan anak, kesehatan tak mungkin dihentikan,memaksa para istri yang semula hanya sebagai ibu  rumah tangga mulaiberperan di berbagai bidang usaha.

Wanita potensial untuk melakukan berbagai kegiatan produktif yangmenghasilkan dan dapat membantu ekonomi keluarga, dan lebih luas lagiekonomi nasional, apalagi potensi tersebut menyebar di berbagai bidangmaupun sektor. Dengan potensi tersebut wanita potensial berperan aktif dalamproses recovery ekonomi yang  masih diselimuti berbagai permasalahan ini.Dalam konsisi demikian kajian dengan tema “wanita dan pengembangan usaha”relevan untuk dibicarakan, khususnya dalam upaya menyiasati pemulihanekonomi serta meningkatkan kemandirian dan kemampuan wanita. Disampingwanita sangat potensial dan memiliki kompetensi dalam pengembangan usahakecil, menengah maupun koperasi, baik wanita tersebut sebagai pelaku bisnis,pengelola Pembina/ pendamping, ataupun sebagai tenaga kerja. Tentu sajamasih terus ditingkatkan kualitas dan profesionalismenya dengan peningkatankemampuan dan ketrampilannya

1.2. Perumusan Masalah
Wanita memiliki berbagai kelebihan seperti keuletan, etos kerja yang tinggi,juga  memiliki kelemahan-kelemahan yang menghambat peran serta danpartisipasinya dalam perekonomian Indonesia. Untuk itu perlu dilakukanpenelitian atau studi secara mendalam guna memperoleh gambaran secara persis kemampuan dan peran serta wanita dalam kegiatan pengembanganusaha, yaitu : 1) sampai seberapa jauh kompetensi dan peran wanita dalamberbagai kegiatan atau bidang usaha, 2) kenapa mereka berhasil di suatujenis usaha tertentu dan kenapa mereka selalu gagal dalam bidang usahalainnya, 3) sampai sejauh mana wanita memiliki kelebihan dan kelemahandalam melakukan pengembangan usaha, serta 4) bagaimana kemungkinanpengembangan kemampuan dan peran serta mereka dalam pengembanganusaha kecil, menengah dan koperasi.

1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai pada studi ini adalah :
1) Mengnalisis kemampuan dan peranserta wanita dalam mengembangkanUKMK
2) Mengidentifikasi factor pendorong dan penghambat peranserta wanitadalam pengembangan UKMK
3) Memperoleh alternative peningkatan kemampuan dan peranserta wanitadalam pengembangan UKMK

II.   KERANGKA PEMIKIRAN

GBHN 1999 antara lain mengamanatkan perlunya meningkatkan kedudukan danperanan perempuan dalam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melaluikebijakan nasional untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender dalamberbagai bidang pembangunan baik di pusat maupun di daerah. Sejalan denganamanat GBHN di atas perlu dilakukan peningkatan peran wanita dalampengembangan UKMK khususnya dan perekonomian Indonesia pada umumnya.Untuk itu perlu dilakukan kajian pengembangan usaha kecil, menengah, dan koperasi. Untuk mengetahui peranserta dan kemampuan wanita dalam pengembangan UKMK dapat dibedakanmenjadi : 1) wanita sebagai pelaku UKMK, 2) wanita sebagai pengelola UKMK,dan 3) wanita sebagai pembina, pendamping, dan motivator, yang mana dalamperan tersebut diperlukan pengetahuan, kemampuan, dan kompetensikewirausahaan.

Istilah wiraswasta sebelumnya lebih sering dipakai darpada wirausaha sebagaipadanan kata intrepreneur  , berasal dari wira berarti utama, gagah, luhur, berani,teladan, atau pejuang , dan swa berarti sendiri dan ta berarti berdiri, sehinggaswasta berarti berdiri diatas kaki sendiri atau berdiri atas kemampuan sendiri.Dengan demikian wiraswasta/wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, beranidan paantas menjadi teladan dalam bidang usaha. Dengan kata lain wirausahaadalah orang-orang yang memiliki sifat/jiwa kewirausahaan/kewiraswastaan,yaitu berani mengambil resiko, keutamaan, kreativitas, keteladanan dalammenangani usaha dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri.

Keterlibatan wanita Indonesia dalam kegiatan ekonomi sebagai wirausaha  telahada sejak zaman ke zaman, sejak dulu wanita telah terjun dalam duniaperdagangan, misalnya wanita-wanita di Solo telah membantu ekonomi keluarga,bahkan sebagai tulang punggung ekonomi keluarga dari usaha batik yang merekakelola. Demikian halnya di Palembang, Padang, Lampung, dan Ujung Pandang,wanita-wanita sukses mengelola industri rumah tangga berupa kain songket.

Lyle M. Spencer dan Signe Spencer dalam bukunya “Competence at work : Modelsfor Superior Performance 1993” disebutkan : Kompetensi dapat didefinisikansebagai karakter mendasar dari seseorang yang menyebabkan seseorangsanggup menunjukkan kinerja yang efektif atau superior di dalam suatu pekerjaanatau karakter yang memberikan kontribusi terhadap kinerja menonjol dalam suatupekerjaan. Berarti kompetensi merupakan factor-faktor mendasar yang dimilikiseorang Best/ Superior Performance (berprestasi secara menonjol) yangmembuatnya berbeda dengan Average Performance (berprestasi secara rata-rataatau biasa-biasa saja). Kompetensi mempunyai cakupan yang jauh lebihkomprehensif yang terdiri dari keterampilan, motif, sifat, citra diri, peran social,pengetahuan.

Dalam studi ini, untuk mengidentifikasi kompetensi wanita pelaku usaha koperasidan UKM, dilihat performance personal pengurus koperasi/pemilik usaha dari aspekalasan berkiprah di koperasi-UKM,  pemanfaatan teknologi, pemikirannya terhadap diversifikasi usaha, hubungan kerja dengan anak buah dan mitra usaha gunamelihat motif, pengetahuan, ketrampilan, inter personal, dan peran sosial.  Aspekkepemimpinan (sistem pengambilan keputusan, hubungan kerja dengan bawahan/sejawat), melihat citra diri yang terdiri dari aspek kejujuran dan tanggung jawab,keterbukaan, kepedulian, respek, dan disiplin. Serta sifat-sifat/ kompetensi yangseharusnya dimiliki oleh seorang pelaku usaha atau pimpinan yaitu : ulet, berani,kreatif, proaktif dalam mengantisipasi perubahan, berjiwa besar, berpikir positif,percaya diri, tegar, introvert atau ekstrovet.

Untuk melihat hasil usahanya dilihat dari kinerja koperasi /UKM, baik kinerjakelembagaan maupun usahanya. Dengan menganggap faktor luar tidakberpengaruh, maka bila pelaku usaha memiliki kompetensi usaha maka kinerjausahanya akan baik. Untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatdicari faktor-faktor dominan atau kelebihan-kelebihan yang kebanyakan dimilikiwanita yang menyebabkan wanita berhasil, dan diidentifikasi kelemahan-kelemahanyang dimiliki wanita yang biasanya akan menjadi penghambat keberhasilannya,serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam mengelola usaha. Untukpeningkatan kemampuan wanita diidentifikasi kebutuh peningkatan pengetahuandan ketrampilannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar