Sabtu, 05 Januari 2013

REVIEW JURNAL 1.2 Ekonomi Koperasi


STRATEGI PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM BERKOPERASI DI SMK NEGERI 1 PATI

Oleh : Anik Hindayani
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

sumber:


Metode

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskritif  yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain (Moleong, 2005:6). Sumber data ada dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data utama yaitu: (a). Kepala sekolah; (b). Pengurus koperasi sekolah; (c). dan Siswa. Sumber data sekunder merupakan sumber data pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang di perlukan oleh data primer. Di penelitian ini data sekundernya adalah seperti laporan keuangan koperasi sekolah, program kerja koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati. Selain itu dilakukan juga observasi sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan (Kartono, 1990:157). Metode analisis dalam penelitian ini digunakan triangulasi dengan cara membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang.

Hasil dan Pembahasan

Partisipasi merupakan faktor yang terpenting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi, begitu juga dengan koperasi sekolah tidak bisa dilepaskan dari keterlibatan anggota. Keberhasilan koperasi sangat ditentukan oleh perhatian, pengertian dan dukungan dari para anggotanya.
Partisipasi siswa dalam kegiatan koperasi sekolah akan menentukan keberhasilan koperasi sekolah itu sendiri, dengan adanya jiwa yang sadar untuk berkoperasi maka akan timbul semangat yang dapat meningkatkan partisipasi anggota untuk memberikan dukungan terhadap perkembangan koperasi.
Faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam berkoperasi di SMK Negeri 1 Pati, seperti yang diungkapkan pembina koperasi sekolah pada saat wawancara sebagai berikut :
“Dari guru-guru di SMK Negeri 1 Pati menginginkan agar siswa disini berlatih untuk berwirausaha dan berorganisasi supaya bisa berguna di masyarakat nantinya. Siswa di sini juga senang melakukan organisasi dan berwirausaha karena menambah pengalaman mereka, dan dengan adanya koperasi sekolah kebutuhan mereka dapat terpenuhi”. (WP1:5)
Hasil wawancara tersebut diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam berkoperasi sekolah yaitu guru-guru SMK Negeri 1 Pati yang menginginkan agar siswa-siswinya berlatih berorganisasi dan berwirausaha supaya lulusan dari SMK Negeri 1 Pati lebih bisa berguna di masyarakat nantinya. Siswa-siswi SMK Negeri 1 Pati juga antusias dalam melaksanakan organisasi maupun wirausaha karena menurut siswa dengan dilibatkan dalam kegiatan koperasi sekolah dapat menambah pengalaman, dapat memenuhi kebutuhan siswa terutama kebutuhan akan perlengkapan dan peralatan sekolah dengan harga yang terjangkau seperti yang di ungkapkan Dita salah satu siswa SMK Negeri 1 Pati :
“Harganya lebih murah, yang melayani temannya sendiri, biasanya barang yang Kita bu-tuhkan cuma ada dikoperasi”. (WS 3:17)
Berdasarkan wawancara tersebut siswa lebih suka membeli di koperasi sekolah daripada toko luar sekolah, kerena harga barang di koperasi sekolah lebih murah, yang melayani teman sendiri, dan pelayanannya lebih cekatan.
Menurut  hasil wawancara dengan  Bu Susi selaku bendahara koperasi SMK Negeri 1 Pati, yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan koperasi sekolah adalah :
“Kebutuhan pribadi dan kebutuhan sekolah dapat terpenuhi. Kesadaran siswa dalam berkoperasi,  bahwa dengan berkoperasi bisa menerapkan ilmu atau pelajaran yang telah di dapatkan seperti misalnya pelajaran akuntansi. Dukungan dari guru, untuk menanamkan jiwa berkoperasi pada siswa dan melatih organisasi supaya siswa bisa bekerjasama dengan temannya”. (WP2:5)
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam berkoperasi adalah keinginan siswa sendiri kerena dengan adanya koperasi sekolah kebutuhan mereka dapat terpenuhi, selain kebutuhan siswa terpenuhi mereka juga bisa belajar menerapkan pelajaran akuntansi yang didapatkan pada saat di kelas dan menambah pengalaman, adapun hal lain yang mendukung siswa ikutserta adalah dukungan dari guru SMK Negeri 1 Pati supaya siswanya berlatih berorganisasi dan bisa bekerjasama dengan temannya.
Koperasi sekolah di SMK Negeri 1 Pati, dikenalkan kepada siswa melalui penyuluhan pada saat Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) oleh guru IPS mereka sesuai dengan pernyataan kepala sekolah pada saat wawancara, sebagai berikut: “Dengan cara memberikan kewenangan pada guru IPS untuk menyampaikan tentang koperasi sekolah pada saat Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)”. (WKP:20).
Harapan guru dan kepala sekolah dengan adanya koperasi sekolah siswa bisa berlatih be-kerjasama, beroganisasi, dan bisa menerapkan pelajaran yang telah didapatkan di sekolah, dan kebutuhan siswa dapat terpenuhi.
Di SMK Negeri 1 Pati, siswa berpartisipa-si aktif dalam kegiatan  koperasi sekolah, seperti yang telah di kemukakan oleh bendahara koperasi sekolah sebagai berikut: “Sudah sangat aktif, kalau ada barang yang di butuhkan oleh siswa. Siswa langsung mengkonsultasikan ke guru pengurus yang bersangkutan, sehingga kebutuhan siswa yang dibutuhkan dapat segera terpenuhi”. (WP3:10)
Siswa SMK Negeri 1 Pati, sudah berpar-tisipasi aktif dalam kegiatan koperasi sekolah. Apabila barang yang dibutuhkan oleh siswa belum ada di koperasi sekolah, siswa langsung mengkonsultasikan ke guru atau pengurus yang bersangkutan, sehingga kebutuhan siswa dapat segera terpenuhi.
Berdasarkan hasil wawancara dapat di ketahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi siswa dalam berkoperasi di SMK Negeri 1 Pati adalah kesadaran diri siswa sendiri dalam kegiatan koperasi sekolah, dukungan dari guru dan keinginan pemenuhan kebutuhan.

Adapun Strategi SMK Negeri 1 Pati dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam berkopera-si banyak dipengaruhi oleh peranan stakeholder. Strategi sangat penting digunakan, supaya usaha yang dijalankan bisa berjalan lancar. Besar atau kecil usaha apabila tidak didukung dengan stra-tegi yang baik. Hasilnya tidak akan memuaskan, seperti halnya dengan koperasi sekolah yang termasuk usaha kecil, tidak berbadan hukum, yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya yaitu siswa SMK Negeri 1 Pati.
Koperasi sekolah di SMK Negeri 1 Pati tidak lepas dari peranan kepala sekolah seperti yang telah diungkapkan dalam wawancara, ”Walaupun koperasi sekolah disini tidak ada dalam penjurusan. Karena dahulu koperasi seba-gai sokoguru pembangunan jadi kami berusaha untuk menumbuhkan koperasi sekolah baik itu sebagai media pembelajaran siswa, koperasi sekolah juga bisa melatih siswa untuk berorganisasi dan bergotong royong dengan teman”. (WKP:18)
Dari pernyataan diatas dapat dikemukakan walaupun di SMK Negeri 1 Pati, koperasi tidak ada dalam penjurusan tetapi koperasi sekolah tetap di adakan di SMK Negeri 1 Pati ini karena koperasi merupakan sokoguru ekonomi pembangunan Indonesia, selain itu koperasi sekolah bisa digunakan sebagai media pembelajaran siswa, koperasi sekolah juga bisa digunakan untuk melatih siswa dalam berorganisasi dan bergotong- royong.
Koperasi sekolah harus mempunyai strategi yang baik supaya jalan, dan berkembang degan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Ke-pala sekolah sebagai seseorang yang mempunyai kewenangan penuh di sekolah mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan koperasi sekolah di SMK Negeri 1 Pati.
Strategi yang digunakan oleh SMK Negeri 1 Pati untuk meningkatkan partisipasi siswa da-lam berkoperasi, yaitu dengan melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan koperasi sekolah. Seperti yang diungkapkan kepala sekolah : “ya dengan mengikutsertakan siswa secara langsung mbak, seperti mengikutsertakan siswa dalam permodalan koperasi yaitu siswa membayar simpanan pokok Rp 5.000 dibayar pada saat daftar sekolah dan simpanan wajib dibayar Rp 1.000/bulan. Pada tahun ajaran baru dibentuk daftar piket siswa harian untuk jaga koperasi dan melaporkan hasil penjualan ke guru bendahara pengurus. Menjual barang yang dibutuhkan siswa di koperasi sekolah seperti buku pelajaran, perlengkapan sekolah dan lembar jawaban”. (WKP:19)
Berdasarkan wawancara tersebut, strategi yang digunakan dalam meningkatkan partisipasi siswa di SMK Negeri 1 Pati, yaitu dengan mengikutsertakan siswa secara langsung dalam kegia-tan koperasi sekolah. SMK Negeri 1 Pati mengikutsertakan siswa dalam permodalan koperasi yaitu siswa membayar simpanan pokok sebesar Rp 5.000,00 pada awal masuk sekolah dan simpanan wajib sebesar Rp 1.000,00 per bulan. Siswa SMK Negeri 1 Pati Selain ikutserta dalam permodalan juga diikutsertakan dalam piket harian untuk menjaga koperasi sekolah, khususnya siswa jurusan akuntansi. Pernyataan tersebut juga di perkuat oleh ungkapan dari pembina koperasi sekolah dengan strategi yang digunakan yaitu sebagai berikut :
“Iya pasti ada. Seperti dengan cara melibatkan langsung siswa dalam menangani koperasi siswa, setiap tahun ajaran baru dibuatkan piket jaga koperasi untuk siswa jurusan akuntansi biar siswanya berlatih melakukan organisasi dan membuat pembukuan atau laporan keuangan jadi mereka bukan hanya mempelajari pelajaran akuntansi secara teori saja tapi juga bisa dengan praktiknya juga, di koperasi siswa juga menjual barang dan perlengkapan sekolah yang dibutuh-kan oleh siswa”.(WP 1:1)
Pelaksanaan strategi tersebut seperti yang diungkapkan oleh bendahara koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati sebagai berikut:
“Setiap hari sesuai jadwal piket di minta hadir di koperasi siswa untuk melaksanakan tugas pembelian dan penjualan. Pada akhir kegiatan jam 13.00 wib siswa disuruh buat laporan hasil penjualan dan membuat daftar stok barang, dan juga siswa harus mengisi daftar hadirnya”.(WP2: 2)
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa, selain siswa harus membayar simpanan pokok dan simpanan wajib siswa juga ikutserta menjaga dan melaksanakan kegiatan di koperasi sekolah, seperti melaksanakan tugas pembelian dan penjualan, pada akhir kegiatan siswa diminta untuk membuat laporan hasil penjualan dan membuat daftar stok barang. Dengan tujuan supaya siswa bisa berlatih berorganisasi danberwirausaha dan yang paling penting adalah siswa bisa menerapkan pelajaran yang telah diperoleh di kelas ke dalam kehidupan sehari-hari, dan siswa bisa lebih siap apabila diterjunkan di masyarakat nantinya. Seperti yang diungkapkan pembina koperasi sekolah dalam wawancara.
“dilaksanakan dengan melibatkan siswa secara langsung itu tadi mbak, misalnya sesuai jadwal piket siswa harus menjaga koperasi sekolah dan membuat laporan keuangan. Selain bisa melatih siswa dalam berwirausaha siswa juga bisa menerapkan pelajaran yang telah diberikan 5 guru. (WP 1: 2)
Koperasi Sekolah SMK Negeri 1 Pati, menjual perlengkapan sekolah dan peralatan belajar seperti yang diungkapkan kepala sekolah. Pengurus koperasi sekolah juga mempunyai inisiatif sendiri untuk lebih meningkatkan partisipasi siswa agar berbelanja di koperasi sekolah, salah satunya dengan menjual perlengkapan belajar yang dibutuhkan siswa, seperti buku, baik itu buku paket atau buku LKS dan buku tulis, bolpoint, penggaris dan lain-lain. Selain itu juga menjual perlengkapan sekolah seperti seragam sekolah, pakaian olahraga, topi, ikat pinggang, dan sebagainya.
Koperasi sekolah sebisa mungkin melengkapi semua barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa, agar siswa tidak merasa kesulitan ketika berada di sekolah. Siswa yang bertugas jaga koperasisekolah harus mengecek barang-barang yang ada, apabila stok barang habis maka sebisa mungkin pengurus berbelanja lagi. Supaya apabila ada siswa yang membutuhkan barang itu sudah ada di koperasi. Seperti yang diungkapkan salah satu pengurus koperasi, “pada akhir kegiatan jam 13.00 wib siswa disuruh buat laporan hasil penju-alan dan membuat daftar stok barang, dan juga siswa harus mengisi daftar hadirnya”.(WP2: 2)
Dengan semakin berkembangnya koper-si sekolah dan semakin banyaknya barang yang di jual di koperasi sekolah dihadapkan pada kenyataan bahwa ruangan koperasi sekolah yang sempit dan perlu pembenahan lagi seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengurus koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati sebagai berikut: “Cukup baik,  tapi perlu pembenahan lagi seperti ruangan koperasi sekolah yang terlalu sempit. Dan tempat penyimpanan barang yang masih sedikit”(WP3: 8)
Pembina koperasi sekolah juga menyatakan bahwa koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati memerlukan pembenahan lagi. ”perlu pembenahan lagi, ruanganya terlalu sempit dan tempat penyimpanan barang yang kurang. (WP 1:8)
Pernyataan tersebut diperkuat lagi oleh salah satu siswa yang berjaga di koperasi sekolah tersebut bahwa selain perluasan ruangan perlu juga ditambahkan fasilitas. “Ya perlu ditambah lagi, ruangnya terlalu sempit, perlu kipas angin karena panas banget apalagi kalau siang hari dan banyak pengunjung”. (WS 1: 12)
Dari pernyataan tersebut dapat dikemuka-kan bahwa, Koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati itu mempunyai ruangan yang sempit sehingga perlu perluasan ruangan sekaligus penambahan fasilitas seperti kipas angin, tempat penyimpanan barang, meja kasir, dan lain sebagainya.
Strategi yang lainnya adalah koperasi sekolah menjual barang yang hanya bisa dida-patkan siswa di koperasi sekolah saja misalnya seperti yang diungkapkan salah satu guru yang dulunya menjabat sebagai bendahara koperasi sekolah juga.
“Koperasi sekolah juga menyediakan kertas ulangan yang hanya dijual di koperasi sekolah dan tidak ada di toko lain. Sehingga siswa mau tidak mau harus membeli kertas ulangan dikoperasi sekolah”.(WP 3:1)
Oleh sebab itu, siswa mau tidak mau harus membeli kertas ulangan di koperasi sekolah. Bukan hanya siswa saja yang membeli di koperasi sekolah tapi guru juga ikut membeli di koperasi sekolah seperti yang diungkapkan pembina koperasi sekolah sebagai berikut: “Ya guru-guru disini selain memberikan masukan-masukan pemikiran juga ikut membeli barang di koperasi sekolah”. (WP 1:4)
Jadi, guru-guru di SMK Negeri 1 Pati selain memberikan masukan-masukan yang bersi-fat membangun, supaya koperasi sekolah menjadi semakin baik, barang yang ada di koperasi sekolah semakin lengkap, dan membeli di koperasi sekolah.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi yang digunakan SMK Negeri 1 Pati adalah mengikutsertakan siswa secara langsung dalam permodalan koperasi sekolah dan kegia-tan koperasi sekolah, membentuk daftar piket petugas praktik koperasi sekolah, menjual perlengkapan dan peralatan sekolah dengan harga yang terjangkau oleh siswa.
Penggunaan strategi penting digunakan, supaya usaha dapat berjalan lancar. Besar kecilnya usaha tersebut apabila tidak didukung den-gan strategi yang baik, maka hasilnya tidak akan memuaskan. Begitu juga dengan koperasi sekolah yang termasuk usaha kecil, tidak berbadan hukum, bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya yaitu para siswa SMK Negeri 1 Pati. Seperti yang diungkapkan oleh Kotler (1997:75) bahwa strategi adalah sebagai rencana permainan untuk mencapai sasaran usaha dengan menggunakan pemikiran yang strategis. Sedangkan menurut (David, 2006:5) strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan-nya. Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rencana yang digunakan oleh pihak sekolah dalam mencapai tujuan koperasi sekolah di SMK Negeri 1 Pati.
Strategi yang digunakan SMK Negeri 1 Pati dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam berkoperasi adalah sebagai berikut. Pertama, mengikutsertakan siswa secara langsung dalam permodalan koperasi sekolah dan kegiatan koperasi sekolah. Strategi yang digunakan SMK Ne-geri 1 Pati dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam berkoperasi diantaranya adalah dengan mengikutsertakan siswa secara langsung, baik itu dalam permodalan koperasi sekolah maupun dalam kegiatan koperasi sekolah. Partisipasi anggota koperasi yang ideal adalah, jika keikutsertaan para anggota secara menyeluruh dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan arah dan langkah usaha, dalam pengawasan terhadap jalannya usaha, dalam permodalan usaha, dalam pemanfaatan pelayanan usaha dan menikmati sisa hasil usaha. Partisipasi anggota juga dapat diartikan sebagai keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai pengguna atau pelanggan.
Tujuan sekolah melibatkan siswa dalam permodalan dan kegiatan koperasi sekolah yakni mendidik siswa agar mampu mengelola koperasi khususnya siswa akuntansi. Seluruh siswa SMK Negeri 1 Pati menjadi anggota koperasi sekolah, siswa dilibatkan dalam permodalan koperasi se-kolah, siswa membayar simpanan pokok sebesar Rp 5.000,00 pada awal masuk sekolah dan membayar simpanan wajib Rp 1.000,00 per bulan.
Kegiatan koperasi sekolah di SMK Negeri 1 Pati adalah menjual kebutuhan siswa seperti menjual alat tulis dan menyediakan perlengkapan sekolah. Pengurus koperasi membuat jadwal piket petugas jaga koperasi yang berjumlah 4 siswa setiap harinya. Petugas praktik setiap akhir kegiatan membuat laporan harian untuk diserahkan ke bendahara koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati.
Strategi yang digunakan SMK Negeri 1 Pati dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam berkoperasi, dengan cara mengikutsertakan siswa secara langsung baik dalam hal permodalan koperasi sekolah maupun dalam kegiatan koperasi sekolah belum sesuai dengan tujuan koperasi sekolah pada umum yaitu memelihara, mengembangkan, dan mempertinggi mutu pengetahuan serta ketrampilan berusaha dalam bentuk koperasi, karena yang dilibatkan dalam kegiatan koperasi sekolah hanya siswa jurusan akuntansi.
Kedua, membentuk daftar piket petugas praktik koperasi sekolah. Strategi yang digunakan SMK Negeri 1 pati selain mengikutsertakan siswa secara langsung, setiap tahun ajaran baru dibentuk daftar piket jaga koperasi khususnya siswa jurusan akuntansi karena koperasi sekolah merupakan salah satu tempat praktik siswa akuntansi sedangkan siswa jurusan lain sudah memiliki tempat praktik sendiri yakni siswa jurusan administrasi perkantoran melakukan praktik ditata usaha sekolah dan tempat fotocopy, dan siswa jurusan penjualan melakukan praktik di bisnis center . Siswa akuntansi selain melakukan praktik di koperasi sekolah juga melakukan praktik di bank mini. Petugas jaga koperasi sekolah setiap hari bertugas menjual barang di koperasi sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pada akhir kegiatan petugas piket diminta untuk membuat laporan hasil penjualan dan membuat stock barang serta mengisi daftar hadir siswa. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat Sukamdiyo (1996:124) partisipasi anggota harus terwujud dalam tindakan nyata sehari-hari, misalnya berbelanja atau bertransaksi dengan koperasi dan memasyarakatkan koperasi kepada lingkungan.
Strategi yang digunakan SMK Negeri 1 Pati dengan cara membentuk daftar piket petugas praktik jaga koperasi sekolah kurang sesuai dengan tujuan koperasi sekolah pada umum yaitu menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam hidup bergotong-royong di tengah-tengah masyarakat, karena dalam pelaksanaan kegiatan koperasi sekolah hanya melibatkan siswa jurusan akuntansi.
Ketiga, menjual perlengkapan dan peralatan sekolah dengan harga yang terjangkau oleh siswa. Salah satu usaha koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati menyediakan kelengkapan proses belajar mengajar, seperti alat tulis, buku, seragam, topi, bed, ikat pinggang. Koperasi sekolah bekerja sama dengan guru bidang studi dengan menjual buku paket dan LKS, selain menyedia-kan perlengkapan proses belajar mengajar, koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati menjual kertas lembar jawaban yang hanya didapatkan siswa di koperasi sekolah sehingga tidak ada alasan bagi siswa untuk tidak membeli di koperasi sekolah.
Berdasarkan wawancara dengan siswa di-ketahui bahwa siswa lebih senang membeli per-lengkapan di sekolah daripada membeli di luar sekolah karena di koperasi sekolah lebih efisien dan harganya lebih terjangkau.
Secara keseluruhan strategi yang dilaku-kan oleh SMK Negeri 1 Pati adalah menjual per-lengkapan dan peralatan sekolah dengan harga yang terjangkau, mengikutsertakan siswa secara langsung dalam permodalan maupun kegiatan koperasi sekolah, dan membuat jadwal piket praktik siswa. Namun, strategi tersebut belum sepenuhnya sejalan dengan tujuan koperasi sekolah secara umum, karena berdasarkan tujuan kope-rasi sekolah yakni mendidik, menanamkan, dan memelihara kesadaran hidup bergotong-royong dan rasa setia kawan diantara siswa, memupuk rasa cinta pada sekolah, mempertinggi mutu pengetahuan serta ketrampilan berusaha dalam bentuk koperasi, memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam hidup bergotong-royong di tengah-tengah masyarakat, memelihara hubungan baik dan saling pengertian diantara siswa sebagai anggota koperasi, menumbuhkan rasa harga diri, jiwa demokrasi, keberanian berpendapat, dan sebagai sarana belajar dan berkarya, serta sarana untuk mendapatkan alat-alat kebutuhan sekolah mengembangkan keterampilan peserta didik, yang dicapai SMK Negeri 1 Pati dengan baik adalah koperasi sekolah sebagai sarana untuk mendapatkan alat-alat kebutuhan sekolah, dan memupuk rasa cinta pada sekolah.
Permasalahannya bukan karena mengesampingkan keberadaan koperasi sekolah, tetapi lebih karena keterbatasan waktu. Secara praktis siswa yang pratik di koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati hanyalah siswa akuntansi kelas 1, akan lebih baik jika strategi yang digunakan SMK Negeri 1 Pati mengarah pada mendidik, menanamkan, dan memelihara kesadaran hidup bergotong-royong dan rasa setia kawan diantara siswa, memupuk rasa cinta pada sekolah, mempertinggi mutu pengetahuan serta ketrampilan berusaha dalam bentuk koperasi, memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam hidup bergotong-royong di tengah-tengah masyarakat, memelihara hubungan baik dan saling pengerti-an diantara siswa sebagai anggota koperasi, menumbuhkan rasa harga diri, jiwa demokrasi, keberanian berpendapat, dan sebagai sarana belajar dan berkarya, serta sarana untuk mendapatkan alat-alat kebutuhan sekolah mengembangkan keterampilan peserta didik.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti uraikan, dapat disim-pulkan sebagai berikut. Pertama, strategi yang digunakan SMK Negeri 1 Pati dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam berkoperasi, belum sepenuhnya sejalan dengan tujuan koperasi sekolah secara umum, karena dalam pelaksanaan kegiatan koperasi sekolah hanya melibatkan siswa jurusan akuntansi. Kedua, strategi yang digunakan SMK Negeri 1 Pati kurang strategis karena tujuan koperasi sekolah secara umum yang dicapai SMK Negeri 1 Pati dengan baik adalah koperasi sekolah sebagai sarana untuk mendapatkan alat-alat kebutuhan sekolah, dan memupuk rasa cinta pada sekolah.Saran yang dapat penulis rekomendasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bagi pengurus, diharapkan melibatkan seluruh siswa SMK Negeri 1 Pati dalam kegia-tan koperasi sekolah, agar koperasi sekolah dapat berjalan sesuai dengan tujuan koperasi sekolah secara umum. Kedua, bagi sekolah, diharapkan mengoptimalkan strategi peningkatan partisipasi siswa dalam berkoperasi di SMK Negeri 1 Pati.

Daftar Pustaka

Kartono, Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Mandar Maju
Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sukamdiyo. 1996.  Menejemen Koperasi. Jakarta: Erlangga
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar