STUDI PERAN SERTA WANITA DALAM
PENGEMBANGANUSAHA KECIL MENENGAH DAN KOPERASI
sumber:
sumber:
Abstract
The aim of this study is for: 1).
Analyzing ability and participation of woman indeveloping Small & Medium
Enterprise (SME) & Co-operative 2). Identifyingencourage and resistor
factor of woman participation in development of SME& Co-operative 3).
Obtaining another alternative of improving ability andparticipation of woman in
development of SME & Co-operative. This study isheld in 5 ( five )
provinces, they are in West Sumatra, West Java, East Java,West Kalimantan and
South Sulawesi, using gender perspective surveymethod, data-processing by tabulation and data
analysis has done byreflective descriptive.
From the study has shown that as
perpetrator of SME, woman personate asperpetrator of the business or as owner,
as manager or even labour. In activityof co-operative, woman can personate as a
member, official member,supervisor, manager, builder or even partner of the
business. The role ofwoman in so many sector; however as according to excesses
that she had,therefore most women are success in finance-related, crafting
industry, andprocessing industry. In consequence, most co-operative that managed bywoman is saving
and loan in essence business activity, whether as a smallentrepreneur, woman
has developing in store business, food and beverageindustry, convection /
garment, salon / wedding service, also on craftingindustry.
From this research can be
concluded that woman succeed in SME & Co-operative development is shown
from performance of some Woman Co-Operative in East Java and South Sulawesi,
whether shown by its organizationaspect that is amount and growths of its
member, working performance thatis value and growth of own capital, external capital,
turnover, and reachedprofit. The business volume (VU) or turnover of sampling
cooperative whichhas reached Rp 2,6 billion until more than Rp 35 billion per
year has givenmultiplier effect and also has a big role in developing small and
micro businessin the region, because most the co-operatives turnover is in working capitalloan at small and micro
business. Performance of sampling SME has quitegood, whether from its value and
development of self-supporting capital,turnover, and reached margin which
average more than 25 %.Thereby, can be told that women are quite succeed as
perpetrator or indeveloping SME & Co-operative, the succeed are caused
becausehave competition, skills, marketing, exploiting sources cooperative, and
selfimage aspect that is sincerity, responsibility, discipline, and also the
natureof: resilient, dare to, creative, proactive, self confidence, and also
motivate tocreate job opportunity, reducing poverty, and hard focus their mind
and timein every activity their handling on. On the contrary, unsuccessful
woman orresistor of woman as perpetrator or in developing SME &
Co-operative, arecaused for example because of woman weakness such as less in
takingdecision, emotional, nature of consumptive, family support inexistence,
doublerole, and low education. To improve the ability and participation of
woman indevelopment of SME & Co-operative , hence can be done by improvingknowledge
and skills with training and education, work practice, study compare,and etc.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ketika Indonesia dilanda kritis,
pemerintah baru tersadar bahwa usaha besaryang dibangga-banggakan justru
sebagian besar bangkrut/gulung tikar danmemberikan beban berat bagi negara dan
bangsa, sebaliknya usaha kecildan koperasi yang selama ini dipandang sebelah
mata mampu bertahan,bahkan berkembang. Ternyata, meskipun selama ini praktek
layanan publikdirasakan usaha kecil tidak fair, namun mereka mampu menunjukankekenyalannya,
usaha kecil tetap mendayung sampannya di
antara karang-karang lautan yang
berombak besar dan berubah-ubah karena tiupan anginkencang. Namun demikian,
walau usaha kecil mempunyai daya juang luarbiasa, untuk bertahan hidup dan
berkembang perlu diberikan lingkunganberusaha dan dukungan-dukungan lain untuk
meningkatkan daya saing dandaya tumbuhnya. Untuk itu isu pembinaan dan
pengembangan usaha kecil(termasuk mikro), menengah semakin digalakkan.
Identifikasi kebutuhan danmasalah usaha kecil dan koperasi perlu terus dilakukan dalam upayameningkatkan
daya tumbuh dan daya saingnya.
Hampir setiap hari, semua media
melaporkan kondisi krisis ekonomi yangtak kunjung membaik. Tingkat kesehatan
perbankan, dan upaya pemulihansektor riil seolah tak ada hasilmya, PHK dan
pengangguran bertambah. Karenakrisis suami sebagai kepala rumah tangga menjadi
pegangguran tak kentara.Kebutuhan rumah tangga, pendidikan anak, kesehatan tak
mungkin dihentikan,memaksa para istri yang semula hanya sebagai ibu rumah tangga mulaiberperan di berbagai bidang
usaha.
Wanita potensial untuk melakukan
berbagai kegiatan produktif yangmenghasilkan dan dapat membantu ekonomi keluarga,
dan lebih luas lagiekonomi nasional, apalagi potensi tersebut menyebar di
berbagai bidangmaupun sektor. Dengan potensi tersebut wanita potensial berperan
aktif dalamproses recovery ekonomi yang
masih diselimuti berbagai permasalahan ini.Dalam konsisi demikian kajian
dengan tema wanita dan pengembangan usaharelevan
untuk dibicarakan, khususnya dalam upaya menyiasati pemulihanekonomi serta
meningkatkan kemandirian dan kemampuan wanita. Disampingwanita sangat potensial
dan memiliki kompetensi dalam pengembangan usahakecil, menengah maupun
koperasi, baik wanita tersebut sebagai pelaku bisnis,pengelola Pembina/
pendamping, ataupun sebagai tenaga kerja. Tentu sajamasih terus ditingkatkan
kualitas dan profesionalismenya dengan peningkatankemampuan dan ketrampilannya
1.2. Perumusan Masalah
Wanita memiliki berbagai
kelebihan seperti keuletan, etos kerja yang tinggi,juga memiliki kelemahan-kelemahan yang menghambat
peran serta danpartisipasinya dalam perekonomian Indonesia. Untuk itu perlu
dilakukanpenelitian atau studi secara mendalam guna memperoleh gambaran secara persis
kemampuan dan peran serta wanita dalam kegiatan pengembanganusaha, yaitu : 1)
sampai seberapa jauh kompetensi dan peran wanita dalamberbagai kegiatan atau
bidang usaha, 2) kenapa mereka berhasil di suatujenis usaha tertentu dan kenapa
mereka selalu gagal dalam bidang usahalainnya, 3) sampai sejauh mana wanita memiliki
kelebihan dan kelemahandalam melakukan pengembangan usaha, serta 4) bagaimana
kemungkinanpengembangan kemampuan dan peran serta mereka dalam pengembanganusaha
kecil, menengah dan koperasi.
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai pada studi
ini adalah :
1) Mengnalisis kemampuan dan
peranserta wanita dalam mengembangkanUKMK
2) Mengidentifikasi factor
pendorong dan penghambat peranserta wanitadalam pengembangan UKMK
3) Memperoleh alternative
peningkatan kemampuan dan peranserta wanitadalam pengembangan UKMK
II. KERANGKA PEMIKIRAN
GBHN 1999 antara lain
mengamanatkan perlunya meningkatkan kedudukan danperanan perempuan dalam dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara melaluikebijakan nasional untuk mewujudkan
keadilan dan kesetaraan gender dalamberbagai bidang pembangunan baik di pusat
maupun di daerah. Sejalan denganamanat GBHN di atas perlu dilakukan peningkatan
peran wanita dalampengembangan UKMK khususnya dan perekonomian Indonesia pada
umumnya.Untuk itu perlu dilakukan kajian pengembangan usaha kecil, menengah,
dan koperasi. Untuk mengetahui peranserta dan kemampuan wanita dalam
pengembangan UKMK dapat dibedakanmenjadi : 1) wanita sebagai pelaku UKMK, 2)
wanita sebagai pengelola UKMK,dan 3) wanita sebagai pembina, pendamping, dan
motivator, yang mana dalamperan tersebut diperlukan pengetahuan, kemampuan, dan
kompetensikewirausahaan.
Istilah wiraswasta sebelumnya
lebih sering dipakai darpada wirausaha sebagaipadanan kata intrepreneur , berasal dari wira berarti utama, gagah,
luhur, berani,teladan, atau pejuang , dan swa berarti sendiri dan ta berarti
berdiri, sehinggaswasta berarti berdiri diatas kaki sendiri atau berdiri atas
kemampuan sendiri.Dengan demikian wiraswasta/wirausaha berarti pejuang yang
gagah, luhur, beranidan paantas menjadi teladan dalam bidang usaha. Dengan kata
lain wirausahaadalah orang-orang yang memiliki sifat/jiwa
kewirausahaan/kewiraswastaan,yaitu berani mengambil resiko, keutamaan,
kreativitas, keteladanan dalammenangani usaha dengan berpijak pada kemauan dan
kemampuan sendiri.
Keterlibatan wanita Indonesia
dalam kegiatan ekonomi sebagai wirausaha
telahada sejak zaman ke zaman, sejak dulu wanita telah terjun dalam
duniaperdagangan, misalnya wanita-wanita di Solo telah membantu ekonomi
keluarga,bahkan sebagai tulang punggung ekonomi keluarga dari usaha batik yang
merekakelola. Demikian halnya di Palembang, Padang, Lampung, dan Ujung Pandang,wanita-wanita
sukses mengelola industri rumah tangga berupa kain songket.
Lyle M. Spencer dan Signe Spencer
dalam bukunya Competence at work : Modelsfor
Superior Performance 1993 disebutkan : Kompetensi dapat didefinisikansebagai
karakter mendasar dari seseorang yang menyebabkan seseorangsanggup menunjukkan
kinerja yang efektif atau superior di dalam suatu pekerjaanatau karakter yang
memberikan kontribusi terhadap kinerja menonjol dalam suatupekerjaan. Berarti
kompetensi merupakan factor-faktor mendasar yang dimilikiseorang Best/ Superior
Performance (berprestasi secara menonjol) yangmembuatnya berbeda dengan Average
Performance (berprestasi secara rata-rataatau biasa-biasa saja). Kompetensi
mempunyai cakupan yang jauh lebihkomprehensif yang terdiri dari keterampilan,
motif, sifat, citra diri, peran social,pengetahuan.
Dalam studi ini, untuk
mengidentifikasi kompetensi wanita pelaku usaha koperasidan UKM, dilihat
performance personal pengurus koperasi/pemilik usaha dari aspekalasan berkiprah
di koperasi-UKM, pemanfaatan teknologi,
pemikirannya terhadap diversifikasi usaha, hubungan kerja dengan anak buah dan
mitra usaha gunamelihat motif, pengetahuan, ketrampilan, inter personal, dan
peran sosial. Aspekkepemimpinan (sistem
pengambilan keputusan, hubungan kerja dengan bawahan/sejawat), melihat citra
diri yang terdiri dari aspek kejujuran dan tanggung jawab,keterbukaan,
kepedulian, respek, dan disiplin. Serta sifat-sifat/ kompetensi yangseharusnya
dimiliki oleh seorang pelaku usaha atau pimpinan yaitu : ulet, berani,kreatif,
proaktif dalam mengantisipasi perubahan, berjiwa besar, berpikir positif,percaya
diri, tegar, introvert atau ekstrovet.
Untuk melihat hasil usahanya
dilihat dari kinerja koperasi /UKM, baik kinerjakelembagaan maupun usahanya.
Dengan menganggap faktor luar tidakberpengaruh, maka bila pelaku usaha memiliki
kompetensi usaha maka kinerjausahanya akan baik. Untuk mengidentifikasi faktor
pendukung dan penghambatdicari faktor-faktor dominan atau kelebihan-kelebihan
yang kebanyakan dimilikiwanita yang menyebabkan wanita berhasil, dan
diidentifikasi kelemahan-kelemahanyang dimiliki wanita yang biasanya akan
menjadi penghambat keberhasilannya,serta permasalahan-permasalahan yang
dihadapi dalam mengelola usaha. Untukpeningkatan kemampuan wanita
diidentifikasi kebutuh peningkatan pengetahuandan ketrampilannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar