STRATEGI PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM BERKOPERASI DI SMK NEGERI 1 PATI
Oleh : Anik Hindayani
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
sumber:
Metode
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
sumber:
Metode
Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskritif yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain-lain (Moleong, 2005:6). Sumber data ada dua macam yaitu
sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam penelitian ini yang menjadi
sumber data utama yaitu: (a). Kepala sekolah; (b). Pengurus koperasi sekolah;
(c). dan Siswa. Sumber data sekunder merupakan sumber data pelengkap yang
berfungsi melengkapi data yang di perlukan oleh data primer. Di penelitian ini
data sekundernya adalah seperti laporan keuangan koperasi sekolah, program
kerja koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati. Selain itu dilakukan juga observasi
sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan
pengamatan dan pencatatan (Kartono, 1990:157). Metode analisis dalam penelitian
ini digunakan triangulasi dengan cara membandingkan keadaan dan perspektif seseorang
dengan berbagai pendapat dan pandangan orang.
Hasil dan Pembahasan
Partisipasi
merupakan faktor yang terpenting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan
suatu organisasi, begitu juga dengan koperasi sekolah tidak bisa dilepaskan
dari keterlibatan anggota. Keberhasilan koperasi sangat ditentukan oleh perhatian,
pengertian dan dukungan dari para anggotanya.
Partisipasi
siswa dalam kegiatan koperasi sekolah akan menentukan keberhasilan koperasi sekolah
itu sendiri, dengan adanya jiwa yang sadar untuk berkoperasi maka akan timbul
semangat yang dapat meningkatkan partisipasi anggota untuk memberikan dukungan
terhadap perkembangan koperasi.
Faktor yang
mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam berkoperasi di SMK Negeri 1 Pati, seperti
yang diungkapkan pembina koperasi sekolah pada saat wawancara sebagai berikut :
“Dari guru-guru
di SMK Negeri 1 Pati menginginkan agar siswa disini berlatih untuk berwirausaha
dan berorganisasi supaya bisa berguna di masyarakat nantinya. Siswa di sini
juga senang melakukan organisasi dan berwirausaha karena menambah pengalaman
mereka, dan dengan adanya koperasi sekolah kebutuhan mereka dapat terpenuhi”.
(WP1:5)
Hasil wawancara tersebut
diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam berkoperasi
sekolah yaitu guru-guru SMK Negeri 1 Pati yang menginginkan agar siswa-siswinya
berlatih berorganisasi dan berwirausaha supaya lulusan dari SMK Negeri 1 Pati
lebih bisa berguna di masyarakat nantinya. Siswa-siswi SMK Negeri 1 Pati juga
antusias dalam melaksanakan organisasi maupun wirausaha karena menurut siswa dengan
dilibatkan dalam kegiatan koperasi sekolah dapat menambah pengalaman, dapat
memenuhi kebutuhan siswa terutama kebutuhan akan perlengkapan dan peralatan
sekolah dengan harga yang terjangkau seperti yang di ungkapkan Dita salah satu
siswa SMK Negeri 1 Pati :
“Harganya
lebih murah, yang melayani temannya sendiri, biasanya barang yang Kita bu-tuhkan
cuma ada dikoperasi”. (WS 3:17)
Berdasarkan
wawancara tersebut siswa lebih suka membeli di koperasi sekolah daripada toko
luar sekolah, kerena harga barang di koperasi sekolah lebih murah, yang
melayani teman sendiri, dan pelayanannya lebih cekatan.
Menurut hasil wawancara dengan Bu Susi selaku bendahara koperasi SMK Negeri
1 Pati, yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan koperasi sekolah
adalah :
“Kebutuhan
pribadi dan kebutuhan sekolah dapat terpenuhi. Kesadaran siswa dalam berkoperasi, bahwa dengan berkoperasi bisa menerapkan ilmu
atau pelajaran yang telah di dapatkan seperti misalnya pelajaran akuntansi.
Dukungan dari guru, untuk menanamkan jiwa berkoperasi pada siswa dan melatih
organisasi supaya siswa bisa bekerjasama dengan temannya”. (WP2:5)
Pernyataan
tersebut menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam
berkoperasi adalah keinginan siswa sendiri kerena dengan adanya koperasi
sekolah kebutuhan mereka dapat terpenuhi, selain kebutuhan siswa terpenuhi
mereka juga bisa belajar menerapkan pelajaran akuntansi yang didapatkan pada
saat di kelas dan menambah pengalaman, adapun hal lain yang mendukung siswa
ikutserta adalah dukungan dari guru SMK Negeri 1 Pati supaya siswanya berlatih
berorganisasi dan bisa bekerjasama dengan temannya.
Koperasi
sekolah di SMK Negeri 1 Pati, dikenalkan kepada siswa melalui penyuluhan pada saat
Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) oleh guru IPS mereka sesuai dengan
pernyataan kepala sekolah pada saat wawancara, sebagai berikut: “Dengan cara
memberikan kewenangan pada guru IPS untuk menyampaikan tentang koperasi sekolah
pada saat Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)”. (WKP:20).
Harapan guru
dan kepala sekolah dengan adanya koperasi sekolah siswa bisa berlatih be-kerjasama,
beroganisasi, dan bisa menerapkan pelajaran yang telah didapatkan di sekolah,
dan kebutuhan siswa dapat terpenuhi.
Di SMK Negeri
1 Pati, siswa berpartisipa-si aktif dalam kegiatan koperasi sekolah, seperti yang telah di
kemukakan oleh bendahara koperasi sekolah sebagai berikut: “Sudah sangat aktif,
kalau ada barang yang di butuhkan oleh siswa. Siswa langsung mengkonsultasikan
ke guru pengurus yang bersangkutan, sehingga kebutuhan siswa yang dibutuhkan
dapat segera terpenuhi”. (WP3:10)
Siswa SMK
Negeri 1 Pati, sudah berpar-tisipasi aktif dalam kegiatan koperasi sekolah. Apabila
barang yang dibutuhkan oleh siswa belum ada di koperasi sekolah, siswa langsung
mengkonsultasikan ke guru atau pengurus yang bersangkutan, sehingga kebutuhan
siswa dapat segera terpenuhi.
Berdasarkan
hasil wawancara dapat di ketahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi
siswa dalam berkoperasi di SMK Negeri 1 Pati adalah kesadaran diri siswa
sendiri dalam kegiatan koperasi sekolah, dukungan dari guru dan keinginan
pemenuhan kebutuhan.
Adapun
Strategi SMK Negeri 1 Pati dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam berkopera-si
banyak dipengaruhi oleh peranan stakeholder. Strategi sangat penting digunakan,
supaya usaha yang dijalankan bisa berjalan lancar. Besar atau kecil usaha apabila
tidak didukung dengan stra-tegi yang baik. Hasilnya tidak akan memuaskan, seperti
halnya dengan koperasi sekolah yang termasuk usaha kecil, tidak berbadan hukum,
yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya yaitu siswa SMK Negeri 1 Pati.
Koperasi
sekolah di SMK Negeri 1 Pati tidak lepas dari peranan kepala sekolah seperti
yang telah diungkapkan dalam wawancara, ”Walaupun koperasi sekolah disini tidak
ada dalam penjurusan. Karena dahulu koperasi seba-gai sokoguru pembangunan jadi
kami berusaha untuk menumbuhkan koperasi sekolah baik itu sebagai media pembelajaran
siswa, koperasi sekolah juga bisa melatih siswa untuk berorganisasi dan
bergotong royong dengan teman”. (WKP:18)
Dari pernyataan
diatas dapat dikemukakan walaupun di SMK Negeri 1 Pati, koperasi tidak ada
dalam penjurusan tetapi koperasi sekolah tetap di adakan di SMK Negeri 1 Pati
ini karena koperasi merupakan sokoguru ekonomi pembangunan Indonesia, selain
itu koperasi sekolah bisa digunakan sebagai media pembelajaran siswa, koperasi
sekolah juga bisa digunakan untuk melatih siswa dalam berorganisasi dan bergotong-
royong.
Koperasi
sekolah harus mempunyai strategi yang baik supaya jalan, dan berkembang degan
baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Ke-pala sekolah sebagai seseorang yang
mempunyai kewenangan penuh di sekolah mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan dan mengembangkan koperasi sekolah di SMK Negeri 1 Pati.
Strategi yang
digunakan oleh SMK Negeri 1 Pati untuk meningkatkan partisipasi siswa da-lam
berkoperasi, yaitu dengan melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan
koperasi sekolah. Seperti yang diungkapkan kepala sekolah : “ya dengan mengikutsertakan
siswa secara langsung mbak, seperti mengikutsertakan siswa dalam permodalan koperasi
yaitu siswa membayar simpanan pokok Rp 5.000 dibayar pada saat daftar sekolah
dan simpanan wajib dibayar Rp 1.000/bulan. Pada tahun ajaran baru dibentuk
daftar piket siswa harian untuk jaga koperasi dan melaporkan hasil penjualan ke
guru bendahara pengurus. Menjual barang yang dibutuhkan siswa di koperasi
sekolah seperti buku pelajaran, perlengkapan sekolah dan lembar jawaban”.
(WKP:19)
Berdasarkan
wawancara tersebut, strategi yang digunakan dalam meningkatkan partisipasi siswa
di SMK Negeri 1 Pati, yaitu dengan mengikutsertakan siswa secara langsung dalam
kegia-tan koperasi sekolah. SMK Negeri 1 Pati mengikutsertakan siswa dalam
permodalan koperasi yaitu siswa membayar simpanan pokok sebesar Rp 5.000,00 pada
awal masuk sekolah dan simpanan wajib sebesar Rp 1.000,00 per bulan. Siswa SMK
Negeri 1 Pati Selain ikutserta dalam permodalan juga diikutsertakan dalam piket
harian untuk menjaga koperasi sekolah, khususnya siswa jurusan akuntansi.
Pernyataan tersebut juga di perkuat oleh ungkapan dari pembina koperasi sekolah
dengan strategi yang digunakan yaitu sebagai berikut :
“Iya pasti
ada. Seperti dengan cara melibatkan langsung siswa dalam menangani koperasi
siswa, setiap tahun ajaran baru dibuatkan piket jaga koperasi untuk siswa
jurusan akuntansi biar siswanya berlatih melakukan organisasi dan membuat pembukuan
atau laporan keuangan jadi mereka bukan hanya mempelajari pelajaran akuntansi
secara teori saja tapi juga bisa dengan praktiknya juga, di koperasi siswa juga
menjual barang dan perlengkapan sekolah yang dibutuh-kan oleh siswa”.(WP 1:1)
Pelaksanaan
strategi tersebut seperti yang diungkapkan oleh bendahara koperasi sekolah SMK
Negeri 1 Pati sebagai berikut:
“Setiap hari
sesuai jadwal piket di minta hadir di koperasi siswa untuk melaksanakan tugas pembelian
dan penjualan. Pada akhir kegiatan jam 13.00 wib siswa disuruh buat laporan hasil
penjualan dan membuat daftar stok barang, dan juga siswa harus mengisi daftar
hadirnya”.(WP2: 2)
Berdasarkan
hasil wawancara diketahui bahwa, selain siswa harus membayar simpanan pokok dan
simpanan wajib siswa juga ikutserta menjaga dan melaksanakan kegiatan di koperasi
sekolah, seperti melaksanakan tugas pembelian dan penjualan, pada akhir kegiatan
siswa diminta untuk membuat laporan hasil penjualan dan membuat daftar stok
barang. Dengan tujuan supaya siswa bisa berlatih berorganisasi danberwirausaha
dan yang paling penting adalah siswa bisa menerapkan pelajaran yang telah diperoleh
di kelas ke dalam kehidupan sehari-hari, dan siswa bisa lebih siap apabila
diterjunkan di masyarakat nantinya. Seperti yang diungkapkan pembina koperasi
sekolah dalam wawancara.
“dilaksanakan
dengan melibatkan siswa secara langsung itu tadi mbak, misalnya sesuai jadwal
piket siswa harus menjaga koperasi sekolah dan membuat laporan keuangan. Selain
bisa melatih siswa dalam berwirausaha siswa juga bisa menerapkan pelajaran yang
telah diberikan 5 guru. (WP 1: 2)
Koperasi
Sekolah SMK Negeri 1 Pati, menjual perlengkapan sekolah dan peralatan belajar
seperti yang diungkapkan kepala sekolah. Pengurus koperasi sekolah juga mempunyai
inisiatif sendiri untuk lebih meningkatkan partisipasi siswa agar berbelanja di
koperasi sekolah, salah satunya dengan menjual perlengkapan belajar yang
dibutuhkan siswa, seperti buku, baik itu buku paket atau buku LKS dan buku
tulis, bolpoint, penggaris dan lain-lain. Selain itu juga menjual perlengkapan
sekolah seperti seragam sekolah, pakaian olahraga, topi, ikat pinggang, dan
sebagainya.
Koperasi
sekolah sebisa mungkin melengkapi semua barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa,
agar siswa tidak merasa kesulitan ketika berada di sekolah. Siswa yang bertugas
jaga koperasisekolah harus mengecek barang-barang yang ada, apabila stok barang
habis maka sebisa mungkin pengurus berbelanja lagi. Supaya apabila ada siswa
yang membutuhkan barang itu sudah ada di koperasi. Seperti yang diungkapkan
salah satu pengurus koperasi, “pada akhir kegiatan jam 13.00 wib siswa disuruh
buat laporan hasil penju-alan dan membuat daftar stok barang, dan juga siswa
harus mengisi daftar hadirnya”.(WP2: 2)
Dengan semakin
berkembangnya koper-si sekolah dan semakin banyaknya barang yang di jual di
koperasi sekolah dihadapkan pada kenyataan bahwa ruangan koperasi sekolah yang sempit
dan perlu pembenahan lagi seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengurus
koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati sebagai berikut: “Cukup baik, tapi perlu pembenahan lagi seperti ruangan
koperasi sekolah yang terlalu sempit. Dan tempat penyimpanan barang yang masih sedikit”(WP3:
8)
Pembina
koperasi sekolah juga menyatakan bahwa koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati memerlukan
pembenahan lagi. ”perlu pembenahan lagi, ruanganya terlalu sempit dan tempat penyimpanan
barang yang kurang. (WP 1:8)
Pernyataan tersebut
diperkuat lagi oleh salah satu siswa yang berjaga di koperasi sekolah tersebut
bahwa selain perluasan ruangan perlu juga ditambahkan fasilitas. “Ya perlu
ditambah lagi, ruangnya terlalu sempit, perlu kipas angin karena panas banget
apalagi kalau siang hari dan banyak pengunjung”. (WS 1: 12)
Dari
pernyataan tersebut dapat dikemuka-kan bahwa, Koperasi sekolah SMK Negeri 1
Pati itu mempunyai ruangan yang sempit sehingga perlu perluasan ruangan
sekaligus penambahan fasilitas seperti kipas angin, tempat penyimpanan barang,
meja kasir, dan lain sebagainya.
Strategi yang
lainnya adalah koperasi sekolah menjual barang yang hanya bisa dida-patkan
siswa di koperasi sekolah saja misalnya seperti yang diungkapkan salah satu
guru yang dulunya menjabat sebagai bendahara koperasi sekolah juga.
“Koperasi
sekolah juga menyediakan kertas ulangan yang hanya dijual di koperasi sekolah dan
tidak ada di toko lain. Sehingga siswa mau tidak mau harus membeli kertas
ulangan dikoperasi sekolah”.(WP 3:1)
Oleh sebab itu,
siswa mau tidak mau harus membeli kertas ulangan di koperasi sekolah. Bukan
hanya siswa saja yang membeli di koperasi sekolah tapi guru juga ikut membeli
di koperasi sekolah seperti yang diungkapkan pembina koperasi sekolah sebagai
berikut: “Ya guru-guru disini selain memberikan masukan-masukan pemikiran juga
ikut membeli barang di koperasi sekolah”. (WP 1:4)
Jadi,
guru-guru di SMK Negeri 1 Pati selain memberikan masukan-masukan yang bersi-fat
membangun, supaya koperasi sekolah menjadi semakin baik, barang yang ada di
koperasi sekolah semakin lengkap, dan membeli di koperasi sekolah.
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa strategi yang digunakan SMK Negeri 1 Pati adalah
mengikutsertakan siswa secara langsung dalam permodalan koperasi sekolah dan kegia-tan
koperasi sekolah, membentuk daftar piket petugas praktik koperasi sekolah,
menjual perlengkapan dan peralatan sekolah dengan harga yang terjangkau oleh
siswa.
Penggunaan strategi
penting digunakan, supaya usaha dapat berjalan lancar. Besar kecilnya usaha
tersebut apabila tidak didukung den-gan strategi yang baik, maka hasilnya tidak
akan memuaskan. Begitu juga dengan koperasi sekolah yang termasuk usaha kecil,
tidak berbadan hukum, bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya yaitu para siswa
SMK Negeri 1 Pati. Seperti yang diungkapkan oleh Kotler (1997:75) bahwa strategi
adalah sebagai rencana permainan untuk mencapai sasaran usaha dengan
menggunakan pemikiran yang strategis. Sedangkan menurut (David, 2006:5)
strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan-nya.
Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rencana yang digunakan oleh
pihak sekolah dalam mencapai tujuan koperasi sekolah di SMK Negeri 1 Pati.
Strategi yang
digunakan SMK Negeri 1 Pati dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam
berkoperasi adalah sebagai berikut. Pertama, mengikutsertakan siswa secara
langsung dalam permodalan koperasi sekolah dan kegiatan koperasi sekolah. Strategi
yang digunakan SMK Ne-geri 1 Pati dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam
berkoperasi diantaranya adalah dengan mengikutsertakan siswa secara langsung,
baik itu dalam permodalan koperasi sekolah maupun dalam kegiatan koperasi
sekolah. Partisipasi anggota koperasi yang ideal adalah, jika keikutsertaan para
anggota secara menyeluruh dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan arah
dan langkah usaha, dalam pengawasan terhadap jalannya usaha, dalam permodalan
usaha, dalam pemanfaatan pelayanan usaha dan menikmati sisa hasil usaha. Partisipasi
anggota juga dapat diartikan sebagai keikutsertaan anggota dalam berbagai
bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota
sebagai pemilik maupun sebagai pengguna atau pelanggan.
Tujuan sekolah
melibatkan siswa dalam permodalan dan kegiatan koperasi sekolah yakni mendidik
siswa agar mampu mengelola koperasi khususnya siswa akuntansi. Seluruh siswa
SMK Negeri 1 Pati menjadi anggota koperasi sekolah, siswa dilibatkan dalam
permodalan koperasi se-kolah, siswa membayar simpanan pokok sebesar Rp 5.000,00
pada awal masuk sekolah dan membayar simpanan wajib Rp 1.000,00 per bulan.
Kegiatan
koperasi sekolah di SMK Negeri 1 Pati adalah menjual kebutuhan siswa seperti menjual
alat tulis dan menyediakan perlengkapan sekolah. Pengurus koperasi membuat
jadwal piket petugas jaga koperasi yang berjumlah 4 siswa setiap harinya. Petugas
praktik setiap akhir kegiatan membuat laporan harian untuk diserahkan ke bendahara
koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati.
Strategi yang
digunakan SMK Negeri 1 Pati dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam berkoperasi,
dengan cara mengikutsertakan siswa secara langsung baik dalam hal permodalan koperasi
sekolah maupun dalam kegiatan koperasi sekolah belum sesuai dengan tujuan
koperasi sekolah pada umum yaitu memelihara, mengembangkan, dan mempertinggi
mutu pengetahuan serta ketrampilan berusaha dalam bentuk koperasi, karena yang dilibatkan
dalam kegiatan koperasi sekolah hanya siswa jurusan akuntansi.
Kedua, membentuk
daftar piket petugas praktik koperasi sekolah. Strategi yang digunakan SMK
Negeri 1 pati selain mengikutsertakan siswa secara langsung, setiap tahun
ajaran baru dibentuk daftar piket jaga koperasi khususnya siswa jurusan akuntansi
karena koperasi sekolah merupakan salah satu tempat praktik siswa akuntansi
sedangkan siswa jurusan lain sudah memiliki tempat praktik sendiri yakni siswa
jurusan administrasi perkantoran melakukan praktik ditata usaha sekolah dan
tempat fotocopy, dan siswa jurusan penjualan melakukan praktik di bisnis center
. Siswa akuntansi selain melakukan praktik di koperasi sekolah juga melakukan
praktik di bank mini. Petugas jaga koperasi sekolah setiap hari bertugas
menjual barang di koperasi sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pada
akhir kegiatan petugas piket diminta untuk membuat laporan hasil penjualan dan
membuat stock barang serta mengisi daftar hadir siswa. Pernyataan tersebut
diperkuat dengan pendapat Sukamdiyo (1996:124) partisipasi anggota harus
terwujud dalam tindakan nyata sehari-hari, misalnya berbelanja atau bertransaksi
dengan koperasi dan memasyarakatkan koperasi kepada lingkungan.
Strategi yang
digunakan SMK Negeri 1 Pati dengan cara membentuk daftar piket petugas praktik
jaga koperasi sekolah kurang sesuai dengan tujuan koperasi sekolah pada umum
yaitu menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam hidup
bergotong-royong di tengah-tengah masyarakat, karena dalam pelaksanaan kegiatan
koperasi sekolah hanya melibatkan siswa jurusan akuntansi.
Ketiga, menjual
perlengkapan dan peralatan sekolah dengan harga yang terjangkau oleh siswa.
Salah satu usaha koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati menyediakan kelengkapan
proses belajar mengajar, seperti alat tulis, buku, seragam, topi, bed, ikat
pinggang. Koperasi sekolah bekerja sama dengan guru bidang studi dengan menjual
buku paket dan LKS, selain menyedia-kan perlengkapan proses belajar mengajar,
koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati menjual kertas lembar jawaban yang hanya
didapatkan siswa di koperasi sekolah sehingga tidak ada alasan bagi siswa untuk
tidak membeli di koperasi sekolah.
Berdasarkan
wawancara dengan siswa di-ketahui bahwa siswa lebih senang membeli per-lengkapan
di sekolah daripada membeli di luar sekolah karena di koperasi sekolah lebih
efisien dan harganya lebih terjangkau.
Secara keseluruhan
strategi yang dilaku-kan oleh SMK Negeri 1 Pati adalah menjual per-lengkapan
dan peralatan sekolah dengan harga yang terjangkau, mengikutsertakan siswa
secara langsung dalam permodalan maupun kegiatan koperasi sekolah, dan membuat
jadwal piket praktik siswa. Namun, strategi tersebut belum sepenuhnya sejalan dengan
tujuan koperasi sekolah secara umum, karena berdasarkan tujuan kope-rasi
sekolah yakni mendidik, menanamkan, dan memelihara kesadaran hidup
bergotong-royong dan rasa setia kawan diantara siswa, memupuk rasa cinta pada
sekolah, mempertinggi mutu pengetahuan serta ketrampilan berusaha dalam bentuk
koperasi, memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam hidup
bergotong-royong di tengah-tengah masyarakat, memelihara hubungan baik dan
saling pengertian diantara siswa sebagai anggota koperasi, menumbuhkan rasa harga
diri, jiwa demokrasi, keberanian berpendapat, dan sebagai sarana belajar dan
berkarya, serta sarana untuk mendapatkan alat-alat kebutuhan sekolah mengembangkan
keterampilan peserta didik, yang dicapai SMK Negeri 1 Pati dengan baik adalah
koperasi sekolah sebagai sarana untuk mendapatkan alat-alat kebutuhan sekolah, dan
memupuk rasa cinta pada sekolah.
Permasalahannya
bukan karena mengesampingkan keberadaan koperasi sekolah, tetapi lebih karena keterbatasan
waktu. Secara praktis siswa yang pratik di koperasi sekolah SMK Negeri 1 Pati hanyalah
siswa akuntansi kelas 1, akan lebih baik jika strategi yang digunakan SMK
Negeri 1 Pati mengarah pada mendidik, menanamkan, dan memelihara kesadaran
hidup bergotong-royong dan rasa setia kawan diantara siswa, memupuk rasa cinta
pada sekolah, mempertinggi mutu pengetahuan serta ketrampilan berusaha dalam
bentuk koperasi, memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam hidup bergotong-royong
di tengah-tengah masyarakat, memelihara hubungan baik dan saling pengerti-an
diantara siswa sebagai anggota koperasi, menumbuhkan rasa harga diri, jiwa
demokrasi, keberanian berpendapat, dan sebagai sarana belajar dan berkarya,
serta sarana untuk mendapatkan alat-alat kebutuhan sekolah mengembangkan keterampilan
peserta didik.
Simpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti uraikan, dapat disim-pulkan
sebagai berikut. Pertama, strategi yang digunakan SMK Negeri 1 Pati dalam
meningkatkan partisipasi siswa dalam berkoperasi, belum sepenuhnya sejalan
dengan tujuan koperasi sekolah secara umum, karena dalam pelaksanaan kegiatan
koperasi sekolah hanya melibatkan siswa jurusan akuntansi. Kedua, strategi yang
digunakan SMK Negeri 1 Pati kurang strategis karena tujuan koperasi sekolah
secara umum yang dicapai SMK Negeri 1 Pati dengan baik adalah koperasi sekolah
sebagai sarana untuk mendapatkan alat-alat kebutuhan sekolah, dan memupuk rasa cinta
pada sekolah.Saran yang dapat penulis rekomendasikan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut. Pertama, bagi pengurus, diharapkan melibatkan seluruh
siswa SMK Negeri 1 Pati dalam kegia-tan koperasi sekolah, agar koperasi sekolah
dapat berjalan sesuai dengan tujuan koperasi sekolah secara umum. Kedua, bagi
sekolah, diharapkan mengoptimalkan strategi peningkatan partisipasi siswa dalam
berkoperasi di SMK Negeri 1 Pati.
Daftar Pustaka
Kartono, Kartini. 1990. Pengantar
Metodologi Riset Sosial. Bandung : Mandar Maju
Moleong, Lexy. 2005. Metodologi
Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sukamdiyo. 1996. Menejemen Koperasi. Jakarta: Erlangga
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar