Ajang Miss World 2013 diadakan di Bali 2 s/d 4 September 2013, Indonesia
dipercaya sebagai tuan rumah untuk penyelengaraan event ini. Masyarakat
indonesia mulai memandang positif tentang event ini. Berkaca dari ajang
Internasional seperti perhelatan piala dunia, semua negara berebut untuk
menjadi tuan rumah. Karena sudah dipastikan jika negara yang menjadi tuan rumah
dan penyelenggara event internasional maka negara tersebut akan “MENANG BANYAK”
, yang artinya negara tersebut akan mengalami peningkatan ekonomi dalam
negeri yang luar biasa.
Pengamat ekonomi Dr I Gusti Wayan Murjana Yasa
berpendapat kontes ratu kecantikan dunia "Miss World" dapat memberi
efek ganda secara ekonomis bagi Bali dan Indonesia. "Kontes Miss World akan memberikan efek ekonomis ganda, diantaranya
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Bali, asalkan didukung berbagai
aktivitas seperti penampilan kesenian, penggunaan tenaga lokal, dan
produk-produk lokal," kata akademisi dari Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana itu, di Denpasar, Selasa.
Ia mengapresiasi rencana panitia yang akan meminta
kontestan "Miss World" untuk menggunakan kain endek pada salah satu
agenda karantina di Bali. Demikian juga diagendakan untuk mengunjungi berbagai
tempat wisata di Pulau Dewata. "Endek
adalah salah satu produk lokal Bali yang sangat layak dikenalkan pada dunia
internasional. Selain endek, hendaknya para kontestan dapat disuguhi kuliner
tradisional. Banyak produk lokal kita yang layak diperkenalkan pada kontes Miss
World sehingga dapat memberi kemanfaatan bagi masyarakat kita," ujarnya.
Dari sisi pariwisata, menurut dia, kontes Miss World
semakin menggaungkan nama Bali ke dunia internasional karena dapat menjadi
sarana promosi gratis. Apalagi kalau penyelenggaraannya berjalan sukses dan
aman.
Ajang kontes kecantikan dunia "Miss World"
dinilai mampu mendongkrak citra pariwisata Bali sebagai daerah tujuan wisata
internasional. "Ajang itu akan memberikan
dampak positif bagi ekonomi pariwisata Bali sekaligus ajang promosi pariwisata
bagi Indonesia dan Pulau Dewata," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi
Bali, Ida Bagus Kade Subikshu di Denpasar, Rabu. Menurut dia, ajang ratu dunia
itu memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat di Pulau Dewata di
antaranya dengan tingginya permintaan akomodasi, kuliner, dan transportasi.
sumber www.antarnews.com
sumber www.antarnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar