Bisnis waralaba atau franchise akhir-akhir ini telah
menjadi salah satu trendsetter yang memberi warna baru dalam dinamika
perekonomian Indonesia. Animo masyarakat terhadap munculnya peluang usaha
waralaba sangat signifikan. Animo ini tercermin dari dua hal, yakni jumlah
pembeli waralaba dan jumlah peluang usaha yang terkonversi menjadi waralaba.
Oleh karena itu, ke depan, bisnis waralaba akan terus tumbuh, terutama untuk
waralaba jenis makanan.
Mengutip data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), dari total bisnis
waralaba tahun 2011 yang senilai Rp130 triliun, sebesar 35% atau sekitar Rp45
triliun disumbangkan dari sektor makanan. Dibandingkan sektor lain, sektor
makanan menjadi pilihan paling favorit bagi investor waralaba, karena sektor
ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat, sehingga dinilai memiliki prospek
yang sangat cerah. Sudah terbukti pula banyak franchise makanan bisa tumbuh
besar. Lantas, mengapa waralaba makanan bisa meraih sukses besar?
Pertama, karena semua orang butuh makan. Lebih dari itu, makan-makan saat
ini justru menjadi lifestyle. Semakin bertebarannya tayangan kuliner di TV dan
menjamurnya mall hingga di pelosok daerah jelas sangat mendukung trend ini.
Kedua, franchise selalu identik dengan pelayanan, mutu produk, dan harga yang ditawarkan.
Dalam keadaan kurang informasi, misalnya saat bepergian, orang cenderung akan
memilih franchise, karena dimanapun pelayanan, produk, dan harganya sama.
Seorang konsumen cenderung tidak ingin mencoba-coba lokasi makanan yang sama
sekali baru yang berisiko harus membayar harga tinggi dengan rasa yang pasaran.
Ketiga, waralaba makanan begitu sukses karena dunia kuliner di negeri ini
begitu kaya raya. Hasil alam kita banyak yang bisa diubah menjadi aneka makanan
yang mampu memikat lidah. Karena itu pula, banyak orang optimistis bahwa
franchise lokal akan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Keempat,
waralaba mampu meningkatkan gengsi sejumlah makanan tradisional. Kelima, skala
franchise makanan juga sangat luas, dari investasi bernilai miliaran per outlet
hingga jutaan rupiah saja untuk kelas kaki lima. Yang skala kecilpun hasilnya
tetap menggiurkan karena penyebarannya bisa relatif cepat.
Trend bisnis waralaba di Indonesia diproyeksikan akan tetap menjanjikan
selama baik franchisor maupun franchisee memegang teguh komitmen untuk terus
menerus meningkatkan kualitas produk atau jasa yang mereka jual. Pemilik usaha
yang ingin mewaralabakan usahanya untuk publik harus benar-benar membenahi
sistemnya sebelum berani menjual konsep bisnisnya ke publik. Setiap orang yang
ingin berkecimpung di bidang waralaba harus menyadari bahwa usaha ini adalah
tipe usaha jangka panjang dan berkesinambungan.
Dedikasi terhadap kualitas harus benar-benar dijaga. Standard Operating
Procedure (SOP) yang telah dibuat tidak hanya dipatuhi tapi juga terus menerus
diperbaharui dan ditingkatkan. Kita pun berharap suatu saat semua pihak
waralaba di Indonesia sudah memiliki profesionalisme dan etos kerja yang
tinggi, yang melahirkan sistem yang benar-benar teruji, sehingga produk dan SDM
yang berkualitas dapat benar-benar terwujud di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar